Yohanins Trisfant

Silahkan dipakai untuk pelayanan baik itu dikotbahkan ulang, maupun dicantumkan di Blog, atau website. Jika dicantumkan di blog atau website mohon cantumkan penulisnya dan link nya

Yohannis Trisfant, MTh

www.mediakotbah.wordpress.com

Kondisi manusia saat ini sedang berada dalam sebuah ketakutan. Maut itu sedang menjalar dari satu negara ke negara yang lain, dari satu daerah ke daerah yang lain, dari  satu gereja ke gereja lain, TIDAK PANDANG denominasi. Maut sedang menjalar dari satu rumah tangga ke rumah tangga yang lain, dari orang yang kita tidak  kenal ke orang yang kita kenal.

Pada awalnya orang yang meninggal karena korona adalah orang orang yang tidak saya kenal. Tetapi semakin ke sini baru 2 minggu semakin banyak orang yang saya kenal dan tahu meninggal karena korona. Kondisi ini ketika  terus berlangsung bisa sampai pada keadaan dimana kita akan bertanya kapan giliran  saya ?

Hal yang membuat orang putus asa sekarang ini bukan hanya masalah korona tetapi masalah ekonomi. .

Tanggal 22 Maret, setelah live treaming di gereja, saya pergi membeli makanan di jalan Riau. Itu sekitar jam 12. Jalan Riau sepi sekali dan ketika saya tiba di rumah makan tersebut, saya kaget, sama sekali tidak Ada pembeli. Hanya saya. Itu jam makan. Dan itu hari minggu.

Bukan hanya rumah makan yang terpukul dengan kondisi ekonomi hari ini, tetapi banyak penjual makanan, kue, penjual sayur , gojek dan toko toko mengalami kesusahan besar.  Ini baru 2 minggu.

Banyak orang yang tidak keluar rumah dan mereka masak di rumah karena takut jajan.  Pembeli makanan sepi. Ibu ibu rumah tangga sekarang mau tidak mau harus belajar masak. Cari resep di ineternet. Suami suami dan anak anak harus menerima apa adanya. karena istri mereka baru belajar masak. Apa boleh buat, dimakan saja yang penting sehat. Tadinya bala bala beli di mang-mang sekarang buat bala bala sendiri.  Lumayan daripada enggak ada.

Konsumsi Indomie menjadi akrab bagi banyak kelaurga.  Pagi Indomie, siang Indomie, dan malam Indomie

Bukan hanya penjual makanan yang sepi, toko toko juga pada sepi. Banyak mall tutup. Ini yang disebut Tsunami ekonomi. Melanda Indonesia, melanda  dunia seperti sebuah tsunami, besar dan dahsyat dan menghancurkan.

Ini adalah salah satu hal terburuk yang dialami oleh kita dan mungkin bapak ibu di rumah, ini adalah kondisi ekonomi yang sangat buruk yang saudara alami. Dukacita yang terburuk yang kita alami oleh karena kehilangan keluarga, sahabat kita.

Pada  minggu yang lalu, kita mempelajari bahwa ketika hal yang terburuk terjadi dalam hidup kita, maka jangan takut, tetaplah percaya kepada Kristus . Jangan sampai saudara putus asa dengan kondisi buruk ini.

Saudara pasti mengalami dampak yang berat karena virus Korona ini. Saya tidak tahu sampai dimana dampak itu. Namun kita adalah umat kepunyaan Tuhan . Jangan putus asa dengan kondisi buruk kita, bahkan ketika yang terburuk sedang terjadi dalam hidup kita.

Orang Kristen tidak kebal terhadap penyakit, terhadap bencana, terhadap kesusahan. Saudara jangan tertipu dan menganggap saudara kebal terhadap wabah penyakit. Kita mesti membuka mata kita untuk melihat data. Data negara negara yang paling banyak kena virus Korona, selain Tiongkok, adalah USA, Italia, negara negara Eropah, yang semuanya kita bisa katakan negara Katolik, Kristen. Kita juga sudah mendengarkan bahwa ada pemimpin pemimpin gereja, hamba-hamba Tuhan,  aktivis gerea di Indoenesia yang bukan hanya terpapar korona, tetapi meninggal karena korona.

Satu hal yang saya ingin sampaikan pada saudara pada hari ini dalam pemberitaan Firman Tuhan adalah dalam kondisi apapun itu, jangan takut, jangan sampai saudara putus asa. Hiduplah selalu di dalam pengharapan. Bahkan ketika yang  terburuk sudah terjadi, disitu tetap ada pengharapan.

Hal inilah yang dinyataan di dalam Yehezkiel  37 yang tadi saya bacakan.

Yehezkiel  dibawa oleh TUHAN ke sebuah lembah yang penuh dengan tulang ulang.

Ayat 2 menuliskan seperti ini

(2)  Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.

Tulang tulang ini menggambarkan siapa dan menggambarkan apa? Ayat 1-10 adalah penglihatan Yehezkiel, sedangkan ayat 11-14 adalah penafsirannya yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Ayat 11 memberikan kepada kita siapakah tulang kering ini

(11)  Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.

Tulang tulang yang dilihat oleh Yehezkiel adalah Israel.  Mereka berada di dalam pembuangan karena mereka memberontak kepada Allah. karena ketidaktaatan mereka. Mereka berkata, “Kami terputus. Tidak ada harapan untuk kami. ” 

Bangsa Israel telah berada di pembuangan selama lebih dari sepuluh tahun. Pada waktu pertama kali tiba di Babel, mereka masih memiliki secercah harapan.  Mereka selalu berpikir seperti ini

“ Kita tidak akan lama disini”

“ Tahun depan, kita bisa kembali ke Yerusalem”

Tetapi tahun demi tahun berlalu dan sekarang sudah 10 tahun mereka berada di sana. Harapan mereka sudah lenyap. Oleh karena itu mereka mengatakan dalam ayat 11:

“Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang”

Harapan mereka hilang: seperti tulang, mereka sangat kering.

Ketika mereka mengatakan bahwa  mereka hanyalah tulang tulang, maka itu artinya mereka menganggap bahwa diri mereka sudah mati selagi hidup. itu juga berarti bahwa  mereka sudah lama mengalami kondisi ini karena  mereka kering. Dkl, Harapan mereka sudah mati dan tidak ada harapan untuk dipulihkan. Sama halnya dengan tulang, yang tidak mungkin lagi dihidupkan, demikian juga harapan mereka. Mereka sudah total putus asa. Mereka sudah berada dalam kondisi yang sangat rendah. Mereka merasa berada dalam krisis yang parah, terhina, nyawa mereka terancam, mereka diserahkan kepada musuh, mereka tidak bisa beribadah di bait Allah karena jauh dari Yerusalem dan bait Allah sudah dihancurkan. 

Seperti inilah kondisi putus asa itu.

Orang yang putus asa menganggap bahwa Tuhan sudah jauh dari mereka. Orang yang putus asa menganggap bahwa Tuhan tidak peduli lagi dengan mereka .  Orang yang putus asa menganggap bahwa mereka sudah tidak ada harapan. Orang yang putus asa menganggap bahwa mereka sudah tidak mungkin dipulihkan. Orang yang putus asa sudah menganggap bahwa diri mereka mati padahal mereka masih hidup. orang yang putus asa menganggap bahwa mereka berada dalam keadaan yang sangat hina, rendah.

Orang yang putus asa menganggap diri mereka sudah hilang, sudah berhenti keberadaannya, sudah putus masa depannya. Orang yang putus asa menganggap bahwa mereka sudah tidak mungkin lagi sembuh dari sakit. Orang yang putus asa sudah berada dalam keadaan enggak fokus lagi. Mereka ter-disorientasi seperti tulang tulang yang terpisah satu sama lain. Mereka yang putus asa tidak bisa fokus lagi kepada masalah yang sebenarnya.

KEPUTUSASAAN ITU JAHAT.

Keputusasaan, adalah kejahatan terhadap kebenaran, pelanggaran yang sangat besar terhadap Tuhan yang penuh dengan kasih.  Tuhan adalah “Tuhan pengharapan,” dan mereka yang tanpa harapan juga tanpa Tuhan.  Keputusasaan adalah bentuk bunuh diri, suatu bentuk kehancuran diri yang disengaja.

Saudara memang  memiliki hak untuk putus asa; tetapi saudara salah ketika  putus asa. Keputusasaan adalah penghinaan yang besar  terhadap Tuhan;. Keputusasaan itu menimbulkan aib atas atribut utama Allah. Orang yang putus asa merendahkan kebenaran Allah. Jika seorang berkata, “Aku tidak bisa lagi selamat, maka itu adalah kabar buruk. Padahal Injil adalah kabar baik. Kristus memberitakan kabar baik dan bukan kabar buruk kepada kita.   Keputuasaan adalah kabar buruk. Jadi keputusasaan bertentangan dengan Injil.

Tahta Allah adalah tahta kasih karunia dan Dia berjanji untuk bertemu dengan saudara di tahta kasih karunia di dalam doa doa kita. Kalau saudara  percaya kepada Kristus, maka masih ada tahta kasih karunia bagi saudara. Masih ada harapan bagi saudara.

Orang yang putuas asa menghina kemahakuasaan Tuhan dan kasih Tuhan atas diri nya. Ketika bangsa Israel mengatakan tulang kami sudah kering, pengahrapan kami sudah lenyap maka itu menghina Tuhan. Melecehkan kemahakuasaanNya Tuhan .

Keputusasaan orang Kristen itu menginjak-injak darah Kristus. Kristus telah mati dan mencurahkan darahnya untuk saudara  sehingga tidak ada yang dapat memisahkan saudara dari kasih Kristus.  Ketika kita putus asa maka kita menganggap bahwa pekerjaan penebusan Kristus itu hanya main main dan tidak ada efek dalam hidup kita.

Keputusasan itu menurunkan derajad kita. Hewan saja enggak pernah putus asa.  Lihatlah bagaimana seekor kecoa akan berjuang, bahkan ketika kakinya sudah terpotong, dia masih berjuang. Lihatlah cicak, wlp ekornya sudah putus, dia masih berusaha menyelamatkan diri.

Cicak, Kecoa, burung, hewan manapun itu, masih tetap berharap untuk hidup dan menyelamatkan diri ketika mereka sudah terancam hidupnya.

Orang yang putus asa itu susah diperbaiki. Ini sama dengan membangkitkan tulang, dimana tulang diberikan daging, dan diberikan nafas hidup

Dalam  37:3, Tuhan mengatakan kepada nabi Yehezkiel

Eze 37:3  Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!”

Bisa enggak membangkitkan tulang? Enggak bisa. Bisa enggak membangkitkan orang yang  putus asa sehingga memiliki pengharapan enggak bisa. Bisa enggak memulihkan keadaan yang tanpa pengharaan ? enggak bisa.

Hanya Tuhan yang dapat membangkitkan orang yang putus asa. Hanya Tuhan yang dapat memberikan pengharapan kepada mereka yang tanpa pengharapan. Hanya Tuhan yang dapat memulihkan keadaan yang tanpa pengharapan.  Pengharapan itu muncul dari dalam hati, bukan dari luar. Hanya oleh anugerah Tuhan,  kita akan memiliki pengharapan.

Tulang bisa dihidupkan karena Tuhan yang mematikan dan yang menghidupkan.

Firman Tuhan mengatakan Ulangan 32:39

Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku. (Ul  32:39)

Kondisi dari bangsa israel bisa dipulihkan, baik itu terbuangnya mereka di Babel, maupun kondisi Spritual mereka, yang sedang berada dalam keadaan putus asa. Bagi Allah tidak ada hal yang mustahil.

Yehezkiel hanya perlu taat kepada Tuhan saja dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada nya.

Apakah yang Allah perintahkan kepada Yehezkiel ?

Ada dua hal yang Allah perintah kepada Yehezkiel untuk dilakukan

Pertama adalah berkotbah kepada tulang tulang,

Yehezkiel 37:4-6  Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!  (5)  Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.  (6)  Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”

Apa yang terjadi setelah Yehezkiel bernubuat?

Tulang tulang bertemu satu sama lain. Tulang kaki bertemu dengan tulang panggul,  tulang  iga bertemu dengan tulang leher, tulang tangan bertemu dengan tulang iga. Tulang ketemu tulang. Bisa dibayatnagkan, betapa berisiknya. Suara berderik derak, kretak kretak, tulang ketemu tulang, tulang ketemu tulang.  Lalu urat tubuh, daging nempel, dan kulit menutupi daging.

Luar biasa. Tetapi masih kurang,

Itu masih berbentuk mummy, mosnter, karena belum ada nafas. Lalu Yehezkiel diperintahkan oleh Tuhan melakukan hal kedua, yakni bernubuat kepada napas hidup agar nafas hidup diberikan kepada mayat-mayat itu.

DAN HASILNYA ADALAH: Terjadi sebuah kebangkitan yang luar biasa, sebuah tentara yang besar dan hidup.

Ditengah tengah situasi yang buruk dan putus asa,  nabi Yehezkiel  tampil sebagai alat Tuhan, sehingga  pengharapan  yang sudah hilang itu muncul kembali. Yehezkiel sendiri susah oleh kondisi buruk bangsa nya. Dia juga berada di dalam pembuangan tetapi dia menjadi alat Tuhan dalam situasi yang buruk itu.

Kita sekarang sedang berada di dalam situasi sulit, Bukan hanya kita, tetapi orang lain juga kesulitan. Bukan hanya orang Kristen, tetapi non Kristen juga sulit.

Dahulu  banyak orang  memiliki Cash, Hope (harapan) dan Jobs (pekerjaan)

Tetapi sekarang dan mungkin ke depan, kalau wabah ini tidak berhenti, maka banyak orang tidak punya cash, tidak punya Hope dan tidak punya jobs (pekerjaan).   

Dalam keadaan seperti ini, Tuhan memanggil kita untuk  menjadi alat nya. Tuhan memanggil kita untuk menjadi alat, dimana Allah akan memulihkan kembali kota kita, bangsa kita.

Penyakit Korona, ini bukan wabah priabdi, tetapi ini adalah wabah social, wabah atas bangsa.

Dimanakah saudara ?

Jadilah alat alat Tuhan yang memberikan pengharapan di tengah-tengah situasi yang tanpa pengharapan. Saudara memang juga mengalami kesulitan, tetapi jangan berhenti hanya dalam kesulitanmu.  Tuhan memanggil saudara yang mengenal Allah, yang mengetahui bahwa ada pemgharapan di dalam Tuhan untuk  menjadi saksi saksinya. Kehadiran kita bukan menambah ketakutan dan kepanikan serta keputusaaan, tetapi kehadiran kita untuk membawa pengharapan di dalam Allah

Untuk bisa membawa pengharapan di dalam  dunia,  maka saudara  sendiri harus  menaruh pengharapan di dalam Allah .

Psa 130:7  Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

Kita bukan seperti bangsa Israel yang sudah kehilangan pengharapan dan menganggap mereka sudah seperti tulang kering yang berserakan. Saudara dan saya masih punya pengharapan kepada Tuhan .

Pengharapan yang benar akan membuat kita tetap dapat  bertahan di dalam pengharapan. Pengharapan yang benar adalah berharap di dalam Tuhan atau berharap kepada Tuhan

Saudara mesti ingat:  Kita berharap kepada Tuhan , dan bukan berharap kepada berkat berkatNya. Israel harus berharap kepada Tuhan , dan bukan berharap kepada pemulihan mereka. Firman Tuhan tidak mengajarkan kita untuk  berharap kepada berkat Tuhan, tetapi berharap kepada Tuhan . Ketika kita berharap kepada Tuhan , maka berkat Tuhan juga akan diberikan kepada saudara. 

Berharaplah kepada sang Pemberi, dan saudara akan mendapatkan pemberianNya. Jangan mengatakan: saya berharap bahwa Korona akan berakhir, dan ekonomi saya pulih kembali. Pengharapan itu adalah pengharapan kepada berkat Tuhan dan bukan kepada Tuhan sendiri. Pengharapan seperti itu juga dimiliki oleh mereka yang tidak mengenal Allah, tetapi saudara yang mengenal Allah harus memiliki pengharapan yang berbeda, yakni berharap kepada Tuhan dan bukan hanya kepada berkat berkatnya saja.

Kita harus berharap kepada pohonnya dan bukan kepada buahnya. Kalai kita berharap kepada pohonnya maka kita akan menerima banyak buah. Ketika kita berharap kepada Allah. Maka kita akan menerima banyak berkat Allah . Bukan hanya secara fisik tetapi juga secara Spiritual

Jadi urutannya adalah percaya kepada Sang Pemberi pengharapan,  dan kemudian saudara percaya pada janji pengharapannya.   

Berharaplah kepada Allah.  Tidak akan ada pengharapan yang layak dimiliki kalau bukan Kristus yang menjadi pengharapan kita.  Tidak ada penghiburan yang layak dimiliki jika Yesus tidak menghibur kita.  Jika saudara hanya berharap kepada berkat Allah saja, dan bukan kepada Allah , maka saudara sudah tertipu dan sama dengan dunia ini. Itu adalah pengharapan yang palsu

Hal yang paling kita harapkan dalam hidup ini adalah Kristus.

Kalimat yang seharusnya ada dalam hidup kita adalah  “Berikan kepada ku Kristus, kalau tidak aku akan mati!   Kristus lah pengharapan kita. Firman Tuhan mengatakan dalam Ibr 6:19-20

Heb 6:19-20  Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,  (20)  di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

Dengan memegang Tuhan Yesus , saudara  bukan hanya mendapatkan sesuatu, tetapi segalanya. Kalau saudara membutuhkan kekuatan, kenyamanan, bimbingan, pertolongan, ketenangan maka saudara  memilikinya di dalam Tuhan kita, Yesus Kristus .  Saudara lengkap ketika berada di dalam Dia.  .

Dengan menggenggam Tuhan kita, dengan  berharap kepada-Nya, kita memenuhi tangan kita, bukan dengan kuningan atau perak, tetapi dengan emas yang berharga, dengan berkat berkat yang terbaik dari Allah .

Pemberi itu lebih besar dari apa yang dia berikan.  Buah dari pohon pilihan tentu saja baik, demikian  juga apel emas dalam keranjang perak tidak boleh dihina; tetapi, jika seseorang dapat menanam pohon itu  di kebunnya sendiri, ia jauh lebih kaya. Tuhan kita adalah pohon apel di antara pohon-pohon kayu, dan dengan memiliki DIA, kita memiliki yang terbaik dari yang terbaik karena Tuhan Yesus kita adalah sumber dari semua pemberian yang  baik.  Percayalah pada “kedalamanNya yang tak terbatas, yang  kekal, yang tak habis-habisnya”. 

Di tengah tengah mewabahnya virus korona, dan di tengah tengah Tsunami Ekonomi saat ini, berharaplah kepada Allah. Taruh pengharapanmu di dalam Allah yang berkuasa, yang berdaulat. 

Ada sebuah istilah yang bagus dalam Bahasa Latin, yang dikatakan oleh Spurgeon. Dia berkata seperti ini

NEXT

Dum spiro spero, sementara aku bernapas aku berharap

Bagaimana kalau saya balik kalimatnya,

Dum spero spiro — sementara saya berharap saya bernapas.

Kalau kita gabungkan dua kalimat itu, maka akan seperti ini bunyinya

NEXT

Selagi aku hidup aku berharap, dan sementara aku berharap aku hidup.

Selagi aku hidup aku berharap dan sementara aku berharap aku hidup

Sekali lagi saya ucapkan kalimat ini

Selagi aku hidup aku berharap dan sementara aku berharap aku hidup

Apakah anda atau teman anda kehilangan pengharapan? baca kotbah tentang hidup dalam pengharapan

Artikel lain dalam bahasa Indonesia dapat anda lihat di

bible.org

Thirdmill.org

Christianity Today