YOHANNIS TRISFANT, MTH

Mazmur  133:1-3  Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  (2)  Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.  (3)  Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Pendahuluan

Tidak semua yang baik itu indah dan tidak semua yang indah itu baik.

  • Ada wanita yang baik tetapi tidak indah, dan ada wanita yang indah tetapi tidak baik.
  • Rumah yang baik belum tentu indah karena tidak dibangun oleh arsitek yang berpengalaman. Rumah yang indah belum tentu baik karena sering banjir.

Kerukunan itu bukan hanya baik tetapi juga indah. Kerukunan bukan hanya indah tetapi juga baik.  Alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara saudara diam bersama dengan rukun.

 Mazmur 133:1 mengatakan : ”Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!. Banyak hal yang tidak lagi indah kalau  di rumah atau gereja tidak ada kerukunan, dan yang ada hanyalah percekcokan atau tidak ada tegur sapa antara anggota keluarga. Makanan yang enak tidak akan terasa enak kalau tidak ada kerukunan. Kasur yang empuk akan terasa keras kalau tidak ada kerukunan.  Kondisi keluarga yang tidak ada kerukunan itu tidak baik dan tidak indah.

Kesatuan atau kerukunan ini digambarkan oleh Pemazmur dengan dua metafora (133:2)

Pertama, seperti minyak di kepala harun

Maz 133:2 mengatakan : seperti minyak yang baik di atas kepala Harun, meleleh ke janggut , yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Minyak ini adalah minyak urapan untuk mengurapi Harun, sebuah minyak yang khusus yang tidak boleh ditiru.  Bersyukur bahwa resep ini tidak di berikan di indonesia. Kalau di indonesai, pasti sudah ada KW 1 KW 2 nya.  (Kel 30:22-33). Minyak ini adalah minyak ekskusif, minyak kudus, sebagai pengurapan dari Allah.

Pengurapan itu datang dari Allah dan dilakukannya atas perintah Allah . Dalam hal ini, otoritas Harun dan berkat yang disampaikannya adalah berasal dari Allah . Di dalam  ayat 2, ini ada tiga kali diungkapkan  tentang turun, atau meleleh. Pertama, Minyak tersebut TURUN ke janggut Harun,  kemudian diulangi lagi, meleleh ke janggut Harun dan terakhir meleleh keleher jubahnya.   Di dalam bahasa Ibrani memakai kata yang sama dan diulangi sebanyak tiga kali. Dalam terjemahan the message diterjemahkan seperti ini: minyak itu mengalir turun ke kepala dan ke janggut, mengalir turun ke janggut  dan mengalir turun ke leher jubah atau collar. Hal ini menekankan bahwa berkat pengurapan Harun berasal dari atas dirinya, yakni dari Allah . Kita adalah orang orang  berdosa, dan satu tanda yang menyedihkan dari dosa adalah keterpisahan, menciptakan ketidakharmonisan dan kebencian. Hanya Allah yang dapat mengalahkan dosa dan memberikan kembali kepada manusia keharmonisan. Semua kesatuan yang real, adalah dari Allah . Kesatuan digambarkan seperti itu. Artinya adalah bahwa kerukuan itu turun dari Allah dan merupakan berkat dari Allah.

Kesatuan itu harus turun dari Allah , tidak bisa keluar dari kita. Sama seperti minyak yang mengurapi Harun, berasal dari Allah , dan kudus, maka kesatuan itu juga berasal dari Allah dan kudus sifaNya, karena Allah yang menyatukan.

Tuhan lah yang menjadi sumber kesatuan kita. 

  • Tuhan memakai Baptisan untuk menyatukan kita, (Mat 28: 19) dimana kita dibaptis di dalam nama Allah Tritunggal. Yakni, di dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus . Kita menerima kesatuan itu dari Allah melalui Baptisan.  Walaupun berbeda beda orang yang membaptis kita namun dibaptisnya dalam nama yang sama, yakni di dalam yang sama.
  • Doa Tuhan Yesus memperatukan kita (Yoh 17:20-21) . Sebelum kita berdoa untuk kesatuan kita, Tuhan Yesus sudah terlebh dahulu berdoa:  agar mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku (Yohanes 17:20-21). Kita disatukan dari atas melalui doa Tuhan Yesus .
  • Semua adalah satu di dalam Kristus  . Paulus juga menjelaskan tentang kesatuan ini yang berasal dari atas, yaitu dari Kristus . Dalam bahwa   Galatia  3:28. Paulus menuliskan : “ Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.
  • Dan perjamuan kudus merupakan sebuah contoh , dimana kita bersatu di dalam tubuh dan darah Yesus  Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 10:16-17  Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?  (17)  Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

Kesatuan kita sebagai orang orang percaya adalah kesatun yang berasal dari Tuhan , berasal dari atas. Bukan kita yang membuat kesatuan itu. Kita berkumpul di gereja, bukan karena kita satu hobby, yakni hobby menyanyi, maka kita berkumpul di gereja. Juga bukan karena kita satu hobby suka makan makan, maka kita berkumpul di gereja. Keberadaan kita sebagai gereja Tuhan berbeda dengan organisasi organisasi cu che, ormas ormas, seperti pemuda pancasila, juga berbeda dengan partai partai politik. Kita disatukan bukan oleh karena satu hobby, satu cita cita, satu pandangan politik, satu usaha dagang, tetapi kita berada dalam komunitas ini karena kita sudah disatukan oleh Kristus , oleh satu Tuhan , satu baptisan, dan satu iman yang semuanya kita peroleh dari atas, yakni dari Allah Tritunggal sendiri.

Kalau orang yang tidak percaya, kesatuannya diikat oleh hal hal yang berasa dari luar, misalnya satu hobbi, satu suku, satu bangsa , satu agama. Sedangkan kita orang percaya, kerukunannya diikat secara internal yaitu diikat secara mistis yakni di dalam Kristus.

Kerukunan kita itu kudus, supranatural, dan merupakan pemberian Allah , berasal dari atas, sama seperti minyak kudus yang mengurapi iman Harun yang mengalir ke kepala dan keleher jubahnya.

Kesatuan ini adalah kesatuan yang suci. Kerukunan yang suci ini jangan dirusak dengan ketidaksucian. Janga dirusak dengan hubungan yang berdosa. Hubungan pria dna wanita di gereja adalah hubungan yang kudus karena seperti minyak kudus yang dicurahkan ke kepala harun. Hubungan pria dengan pria di gereja, hubungan wanita dengan wanita di gereja adalah hubungan yang kudus, kerukuan yang kudus Ketika kerukunan yang kudus ini dirsuak dengan sebuah relasi yang tidak kudus, dengan kasih hawa nafsu, maka kerukunan itu akan hilang. Itu bukan hanya merusak kesatuan di dalam gereja, tetapi merusak kesatuan yang kudus di dalam gereja. Kita dapat memelihara kerukunan di gereja dengan memelihara kekudusan hidup kits secara pribadi

Kerukunan itu bersifat kudus, supranatural, berasal dari atas. Hanya digereja saudara bisa menemukan persekutuan yang seperti ini. Dan hanya di rumah tangga yang semuanya percaya kepada Kristus , saudara bisa menikmati persekutuan yang kudus, yang ilahi dan berasal dari atas seperti ini.  Kalau kita ingin menikmati lebih dalam lagi persekutuan yang seperti ini, kita mesti masuk lebih dalam di perekutuan dengan saudara saudara seiman kita, misalnya, melalui kelompoj kelompok kecil, dimana kita bisa saling mendoakan dan menyatakan kasih Kristus tersebut . dan kalau kita ingin menikmati persekutuan yang ilahi, yang kudus , yang dari atas seperti ini,kita mesti berdoa agar semua anggota keluarga kia diselamatkan oleh Tuhan .

Kedua, Kerukunan digambarkan seperti embun

Kerukunan bukan hanya seperti minyak yang turun dari kepala harun, tetapi juga seperti embun dari gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion (Mzm 133:3).   Hermon adalah gunung yang tertinggi di Israel. Gunung Hermon itu tingginya 10.000 kaki di atas permukaan laut, dimana disana pasti banyak hujan, salju dan embun; Gunung Hermon ini lokasinya beberapa ratus mil utara Yerusalem. Embun dari G. Hermon tersebut mengalir dari tempat yang tertinggi mencapai gunung Sion yang lebih rendah. Kerukunan dari Allah digambarkan seperti itu, yakni bisa mencapai siapa saja, termasuk keluarga kita. 

Kerukunan di gereja tidak hanya tinggal di bangku gereja saja. Kerukunan yang sejati akan dibawa turun ke tempat dimana pun kita berada. Kita membawa damai sejahtera Kristus itu dan membawa konsep kasih Kristus dimana pun kita berada. Kita membawa pola relasi Allah Tritunggal itu di rumah kita.

Konsep kerukunan di dalam Alkitab yang kita bawa ke tempat kerja kita, ke rumah kita dan ke jalan raya akan membuat kerukunan itu seperti embun yang turun dari gunung yang tinggi dan menyentuh kota Bandung.

Kita sudah memiliki dasar , potensi untuk menjadi pembawa damai. Kita hanya meneladani pola relasi Tritunggal saja untuk menwujudkan kerukunan itu dimana pun kita berada. Pola relasi Tritunggal adalah masing masing pribadi tidak memetingkan diri sendiri. Masing masing pribadi tidak memuliakan diri sendiri. Tetapi setiap pribadi Tritunggal mempermuliakan pribadi yang lain. Anak tidak memuliakan diriNya, melainkan memuliakan Bapa. Roh Kudus tidak menceritakan mengena diriNya sendiri melainkan menceritakan mengenai Kristus , dan Bapa tidak memuliakan diriNya sendiri , melainkan memuliakan Kristus . Firman Tuhan Tuhan dalam Ibr  5:5  Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini”,

Bawalah konsep mementingkan orang lain, memperhatikan orang lain ini kemana pun saudara pergi dan dimana pun saudara ada. Saudara sedang membawa turun dari surga kerukunan ketika saudara melakukan ini. Dan saudara pasti mampu karena saudara sudah diperdamaika dengan Allah .

Hiduplah tanpa keegoisan di rumah

  • Ketika akan memutuskan hendak makan dimana, bertanyalah kepada anggota keluarga yang lain. Pergilah ke mana mereka ingin pergi atau makanlah apa yang ingin mereka makan, kecuali jika makanan itu berbahay bagi kesehatan saudara. misalnya saudara darah tinggi, yah,,…kambing mesti ditolak.

Hiduplah tanpa keegoisan di tempat kerja

  • Sediakan waktu untuk menyapa seorang rekan kerja dan bertanya :” apa yang sedang kamu kerjakan, siapa tahu saya bisa membantu meringankan bebanmu” Paulus mengatakan dalam  Rom 12:10  Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Hiduplah tanpa keegoisan di gereja

  • Parkirlah agak jauh dari gereja, agar ada ruang bagi orang lain
  • Duduklah di tempat yang jarang di duduki orang, agar ada orang lain yang bisa mendapatkan tempat duduk yang lebih nyaman

Hiduplah tanpa keegoisan di jalan

  • Ketika mengendarai kendaraan, perhatikanlah siapa tahu ada kesempatan untuk memberikan jalur yang sedang anda pakai kepada orang lain
  • Kalau sedang antri mau bayar belajaan di jogya atau carfour atau dimana saja persilahkan orang lain terelbih dahulu. Mungkin satu orang di belakang saudara dipersilahkan untuk duluan. Saya tidak menyuruh saudara mempersilahkan semua orang dibelakang saudara untuk duluan ke kasir, nanti saudara dikira pegawai jogya, atau pegawai carefour

 Ketika bertemu dengan anggota gereja lain yang  tidak seazas dengan saudara, ikutilah nasehat dari john Wesley, yakni  tetaplah perlakukan mereka sebagai teman, jangan menjelek jelekkan mereka, berdoalah bagi mereka, doronglah mereka untuk berbuat baik.

Agustinus mengatakan :” dalam hal yang  esensi , bersatulah; dalam masalah yang tidak bisa dipastikan, jangan kaku; dalam segala sesuatu, berbuat baiklah. Wesley mengatakan bahwa hal yang tidak esensi jangan membuat kita terpecah. 

Ingatlah kebenaran Firman Tuhan ini, bahwa berkat kerukunan dari Allah itu mengalir dan akan sampai di tempat tempat dimana pun itu. Yang penting saudara hidup tidak mementingkan diri sendiri tetapi menganggap yang lain lebih utama dari diri saudara .

AKIBAT KERUKUNAN

Ketika Alkitab menuliskan bahwa kesanalah Tuhan memerintahkan berkat. Kemanakah itu? Ada yang menafsirkan bahwa itu Sion, tetapi ada juga yang menafsirkan bahwa tempat dimana Tuhan memerintahkan berkat, bukan hanya Zion, tetapi tempat dimana ada kerukunan di dalamnya. Pada saat sebuah tempat, baik itu di gereja, atau rumah ada kerukunan, maka Tuhan akan memerintahkan berkat ke sana.  Artinya, ketika umat Tuhan hidup dalam kerukunan, maka disanalah berkat Tuhan akan mengalir..

 SIfat dari berkat itu digambarkan dengan lebih spesifik dalam bagian kedua dari ayat ini, yakni kehidupan untuk selama lamanya. Kehidupan, dengan segala kepenuhannya, kebahagiaannya  di dalam kehadiran Allah . Ini merupakan sebuah karunia dari Allah, dimana Tuhan akan berdiam di tengah tengah mereka . Kalau Tuhan sudah berdiam di tengah tengah gereja kita, atau berdiam di tengah tengah keluarga kita, maka apa lagi yang kita inginkan? Kita sudah memiliki hal yang paling penting dalam keluarga kita dna dalam gereja kita

Berkat ini tidak dicari, tetapi diperintah Tuhan untuk mampir ke rumah kita, atau ke gereja kita kalau kita rukun.

Keegosian hanya akan merugikan diri kita dan keluarga kita, namun kerendahan hati untuk memelihara kerukunan akan membuat keluarga kita diberkati, karena kesanalah Tuhan akan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama lamanya. 

Hal yang sama juga dikatakan oleh Paulus dalam

2Co 13:11  Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!

Php 4:9  Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Hidup dalam kerukunan akan memberikan jaminan berkat Allah dalam hidup saudara.

sebaliknya, akibat dari pertengkaran, perpecahan adalah tidak adanya berkat dalam tempat dimana kita tinggal. Suami yang tidak mengasihi istrinya, akan terhalang doanya.

1Pe 3:7  Dan kalian juga, suami-suami, hendaklah hidup dengan penuh pengertian terhadap istrimu, dan dengan kesadaran bahwa mereka adalah kaum yang lemah. Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu.

Jika kita masih menyimpan kemarahan kepada saudara seiman kita, maka banyak hal yang hilang dalam hidup kita. Bahkan kalau kita masih menyimpan kemarahan, dendam sampai saat ini kepada saudara seiman kita, maka kita pun tidak layak menerima berkat dalam sakramen perjamuan kudus. Kepahitan dendam itu sesuata yang bersifat serius. Aplagi kepada saudara saudara seiman saudara .

Perjamuan kudus adalah sebuah perjamuan di dalam persekutuan. Perjamuan kudus bukan hanya urusan priabdi orang percaya dengan Tuhan saja, perjamuan Kudus adalah perjamuan perjanjian, sebuah perjamuan jemaat yang merujuk kepada pengorbanan Kristus dimana pengobanan Kristus ini dasar dari persekutuan dengan  Allah dan umatNya dan dasar bagi kesatuan jemaat.

Oleh sebab itu dendam, kebencian terhadap saudara  seiman kita bukan hal yang sepele. Itu hal yang serius. Orang yang masih menyimpan dendam dan kemarahan, tidak layak mengikuti perjamuan kdusu jika ia belum membereskan itu, sebab perjamuan kudus ini adalah perjamuan jemaat. Perjamuan dalam persekutuan. Aneh rasanya kalau kita bersekutu dengan jemaat dalam perjamuan tetapi dalam hati masih ada kebencian. Itu mesti dibereskan terlebih dahulu. Berdoalah memohon belas kasihan Tuhan agar perseteruan itu bisa dibereskan, karena itu merugikan saudara

Mari saudara, kita bereskan dihadapan Tuhan jikalau masih ada kebencian, kepahitan baik itu kepada suami, atau istri, mertua, atau menantu atau terhadap teman gereja. Jangan pelihara kebencian itu. Kepahitan itu menghalangi berkat sampai ke rumah saudara, karena Tuhan tidak akan memerintahkan berkat menuju ke rumah saudara.

Taruhlah hidup saudara kepada suatu janji yang pasti, yakni dari firman Tuhan . Peganglah mzm 133 ini: alangkah indahnya

Psa 133:1-3  ……..alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!  ……… Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Saudara tidak perlu kejar berkat. Yang perlu saudara cari adalah kerukunan dalam rumah tanggamu. Usahakanlah dan doakanlah kerukunan dengan suami, dengan istri dengan anakmu, menantu, mertuamu, teman gerejamu. Kalau saudara mengejar kerukunan itu, maka berkat Tuhan yang akan mengejarmu. Berkat Tuhan yang akan mencarimu. Sebab dimana ada kerukunan , kesatuan, maka kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama lamanya. 

YOHANNIS TRISFANT, MTH