Hari pentakosta, GKIm Ka Im Tong, Bandung 23 Mei 2021

Kis  7:54-60  Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.  (55)  Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.  (56)  Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”  (57)  Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.  (58)  Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.  (59)  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”  (60)  Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Pendahuluan

Pernah lihat tanda larang ini ?

Saudara pasti tahu artinya tanda ini. Artinya adalah jangan berhenti disini. Hari ini juga Firman Tuhan melarang kita untuk berhenti,  Tetapi ini bukan berhenti di jalan raya.  Dan tentu juga bukan berhenti dari perbuatan baik.

Kita harus berhenti dari sikap sikap buruk. Kita harus  berhenti dari kekuatiran. Kita harus berhenti dari kemalasan. Kita harus berhenti dari kemarahan, dari dendam, dari keegoisan.

Namun, kita jangan berhenti dari mengikuti Kristus. Kita jangan berhenti mengakui  bahwa kita adalah murid Kristus . Jangan berhenti untuk setia kepada Kristus. Kita tidak boleh berhenti memberitakan Injil. Kita jangan berhenti untuk bersaksi.

Kita memiliki kekuatan itu bukan karena kita hebat. Kita mampu untuk tidak berhenti bukan karena kita setia. Kesetiaan kita itu seperti kabut yang diterbangkan angin. Kita tidak  berhenti karena Tuhan itu setia. Kita tidak berhenti ikut Tuhan karena Roh Kudus memimpin kita. Siapa yang kuat dan tahan menghadapi penganiayaan?  Siapa yang tahan menghadapi kesulitan hidup di luar Tuhan ? Hanya karena Tuhan yang memimpin kita dengan Roh Kudus maka kita akan sanggup untuk terus maju dalam menghadapi tantangan hidup dan tantangan Injil.

Ada satu kata kunci yang merupakan kunci keberhasilan untuk terus maju dalam pemberitaan Injil dan untuk tetap setia ikut Tuhan. Kata kunci itu ada dalam

Kis 7:55, bahwa Stefanus dipenuhi oleh Roh Kudus.

Stefanus adalah orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan  inilah rahasia dia dalam menghadapi penganiayaan terhadap dirinya.

Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah sesuatu yang sangat berpengaruh dalam hidup kita.  Kesulitan, penderitaan tidak akan membuat kita mandek dalam  mengikuti Tuhan Yesus kalau kita memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.  Dalam hidup dan pelayanan kita, kita sangat membutuhkan untuk dipenuhi oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, kita  tidak akan sanggup bertahan dalam hidup kita dan juga di dalam pelayanan kita, dalam pemberitaan Injil. Dipenuhi oleh Roh Kudus itu sangat penting dalam hidup kita.

Apakah pentingnya dipenuhi oleh Roh Kudus?

Pertama, Roh Kudus akan menolong kita untuk bisa tenang dan tidak gentar

Dipenuhi oleh Roh Kudus tidak akan membuat kita berhenti mengikuti Tuhan  dalam penderitaan kita,  melainkan akan tetap tenang dan tidak gentar.

Stefanus tidak takut sama sekali dengan kemarahan anggota mahkamah agama. Stefanus sedang menghadapi kemarahan dari anggota-anggota mahkamah agama. Mereka marah karena firman Tuhan yang disampaikan oleh Stefanus.  Kemarahan mereka sudah mencapai puncak karena hati mereka tertusuk dengan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Stefanus.  Saking marahnya, sampai menggertakkan gigi.  Pernahkah saudara  marah sampai menggertakkan gigi. Kalau kita sudah marah sampai menggertakkan gigi, itu artinya, kemarahan kita sudah sampai diubun-ubun kepala. Ini seperti anjing yang sudah menggeram. 

Namun Stefanus tidaklah kabur ketika anggota-anggota mahkamah agama itu begitu marah. Stefanus tidak takut sedikitpun. Dia tidak berhenti berkotbah. Bahkan dia masih berani menyampaikan sebuah kebenaran. Dia mengatakan: Sungguh aku melihat langit terbuka dan anak manusia berdiri disebelah kanan Allah”.

Apakah yang terjadi setelah stefanus mengucapkan kesaksian itu? Ini semakin berbahaya bagi Stefanus. Kis 7: 57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

Kesaksian Stefanus bahwa dia melihat langit terbuka dan anak manusia berdiri disebelah kanan Allah, membuat anggota mahkamah agama semakin marah. Mengapa mereka marah?  karena mereka menganggap bahwa Stefanus melecehkan anggota mahkamah agama. Itu dianggap sebagai hujatan, karena Stefanus bisa melihat kemuliaan Allah sedangkan mereka tidak bisa melihatnya. Itu dianggap sebagai pelecehan terhadap anggota mahkamah agama. Apalagi Stefanus mengatakan bahwa Yesus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa, padahal mereka sudah menyalibkan Kristus. Ini berarti mereka sudah salah dan berdosa karena menyalibkan orang yang sekarang ada di sebelah kanan Allah Bapa. Makanya kemarahan mereka mencapai puncak mereka berteriak-teriak dan tidak  mau mendengarkan kesaksian stefanus

Lalu bagaimana sikap Stefanus menghadapi kemarahan mereka?  Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus tidak takut menghadapi kemarahan mereka. Stefanus tidak takut dengan konsekwensi dari kebenaran yang akan dihadapinya. Inilah hasil daripada dipenuhi oleh Roh Kudus.

Orang kristen yang dipenuhi oleh Roh Kudus tidak pernah takut dalam memberikan kesaksian mengenai Kristus. Petrus yang dipenuhi Roh Kudus dengan berani bersaksi di depan mahkamah agama. Demikian juga ketika murid-murid diancam agar jangan berbicara dan mengajar dalam nama Yesus, mereka kemudian berdoa, lalu penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

Stefanus tenang dan tidak gentar. Tidak ada rasa takut dari Stefanus.  Dia tidak memohon agar dilepaskan dari  tangan kejam mereka. Stefanus tidak berteriak-teriak: haleluya-haleluya……. enggak. Orang yang berteriak-teriak haleluya haleluya sebelum mati sebagai martir adalah orang yang sedang ketakutan. Dia hanya menutupi rasa takutnya saja, maka nya berteriak teriak sampai mati.

Stefanus sangat tenang. Dia tidak menutupi rasa takutnya dengan teriak teriak……dia juga tidak menyanyi lagu rohani untuk menutupi rasa takutnya. Dia sangat damai ketika semua guncang disekeliling dia. Ketika sekeliling dia sedang berada dalam kuasa kegelapan, dia bersinar dengan terang dalam ketenangan yang tak terpahami. Bahkan kematian yang mengerikan pun tidak bisa menghilangkan ketenangan hatinya yang dipenuhi oleh Roh Kudus.  Ketenangannya tidak hilang walaupun batu batu melayang ke arah dia dan mengenai kepala sampai bocor, mengenai mata, mengenai dada. . Dia mati dengan damai walaupun  dia dibunuh dengan sangat brutal.

Hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan membuat kita tenang menghadapi apapun dalam dunia ini, baik itu dalam penginjilan kita, maupun dalam kehidupan kita sehari hari.  Bahkan kematian yang mengerikan pun tidak akan membuat kita panik.  Kita seharusnya tidak perlu gelisah dan cemas. Kita seharusnya bisa tenang dalam segala keadaan karena kita dipimpin oleh Roh Kudus.  Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban  (2 Timotius 1:7-8).

Ada ketemtraman yang besar ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita tidak akan goyah. Kita tidak akan takut, kita akan tetap percaya kepada Tuhan, hati kita akan tetap teguh kalau kita dipenuhi oleh Roh Kudus

Kedua, Roh Kudus akan memampukan kita untuk berkorban dan memberikan pengampunan

Di dalam sejarah kekritenan ada banyak sekali kisah kisah para martir.

Masih banyak sekali martir dalam sejarah kekristenan dengan kematian yang mengerikan. Satu ciri khas dari para martir tersebut adalah mereka  tidak mati dalam kebencian terhadap orang lain, sebaliknya mereka mati karena orang kafir membenci mereka. . Mereka mati dengan rela. Mereka mati dan bersedia berkorban bagi Allah dan memberikan pengampunan kepada orang orang yang membunuh mereka. Mereka tidak mati penasaran karena kebencian. Mereka  berkorban di dalam kasih. Itulah orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh Kudus bukan Roh kebencian, tetapi Roh Kasih, Roh penuh kelemahlembutan.   

Stefanus, martir yang pertama,  mati karena kebencian orang lain terhadap dia, dan bukan karena kebencian dia terhadap orang lain.

Saudara jangan mati dalam kebencian terhadap orang lain. Jangan mati karena saudara marah kepada orang lain. Itu bukan sikap dari orang yang dipenuhi Roh Kudus.  Seorang martir tidak pernah amti karena dia benci kepada orang lain. Martir mati karena dia mengasihi orang lain. Dia rela berkorban dan masih memberikan pengampunannya

Orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak akan mati dalam kebecian terhadap orang lain melainkan karena mengasihi orang lain

Orang Kristen yang dipenuhi oleh Roh Kudus bukan hanya akan tenang dalam menghadapi penganiyaan, tetapi juga dia juga bersedia berkorban bagi Tuhan dan memberikan  pengampunan kepada orang orang yang menganiaya dirinya

Ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka kita  akan berkorban dengan sukarela. Kita tidak akan menyalahkan orang lain dalam kesulitan pelayanan kita. Apalagi kemudian berhenti melayani Tuhan.  Stefanus tidaklah mengutuk atau menyalahkan anggota-anggota mahkamah agama.  Dia hanya memberikan dirinya sebagai korban dalam pelayanannya untuk Kristus. Keinginan untuk berkorban dalam melayani Tuhan sangat sedikit sekali dimiliki oleh orang Kristen saat ini. Kita tidak mau berkorban. Kita lebih suka bersungut-sungut ketika pelayanan  terasa berat. Kita belum menjadi martir seperti Stefanus dan seperti rasul rasul yang lain, tetapi kita sudah banyak keluhan keluhan. …..Bagaimana kalau kita mengalami penganiayaan seperti Stefanus? Kita mesti dipenuhi Roh Kudus supaya kita menjadi pelayan pelayan yang mengasihi Tuhan, pelayan-pelayan yang tangguh, yang rela berkorban dan bukan menjadi pengeluh pengeluh yang kronis di gereja

Ketika kita dipenuhi Roh Kudus, kita bukan hanya bersedia berkorban dalam pelayanan, tetapi kita juga akan bersedia memberikan pengampunan. Roh Kudus nampak sangat jelas sekali dalam temperamen Stefanus dimana dia berdoa   

Kis  7:60  Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Stefanus mati dengan damai dengan para pembunuhnya.  Tidak mudah mati dengan damai dengan orang yang menyakiti kita, bahkan membunuh kita.  Kita jarang memikirkan ini karena kita belum berada di ujung kematian. Namun banyak orang yang sudah ada di ujung kematian pun tidak bisa mengampuni orang lain. Akhirnya dia mati dalam kebencian, mati dengan membawa kemarahan.

Tidak lah mudah untuk hidup dalam damai dengan semua orang. Kita seringkali sulit untuk memgampuni orang laiu. Kalau kita sudah sulit hidup dalam dengan musuh kita, maka kelak kita akan mati dalam kebencian terhadap musuh kita. Hanya Roh Kudus yang dapat menolong saudara untuk hidup dalam damai dengan musuhmu dan bahkan kelak mati dalam damai dengan orang orang yang membencimu, dimana saudara sudah memberikan pengampunan kepada dia. Hal inilah yang tidak bisa  dipahami oleh dunia

Bagaimana mungkin Stefanus yang dilempar batu, yang berdarah darah, yang kesakitan, tetapi dia masih bisa  meminta pentampunan untuk mereka yang melempari dia dengan batu? Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia, hanya Roh Kudus lah yang mengerjakan ini di dalam hati saudara. Ini ditanamkan oleh Roh Kudus. Kita sangat butuh untuk dipenuhi oleh Roh Kudus.

Orang orang tidak akan berhenti untuk menyakiti kita, tetapi kita juga  tidak akan berhenti mengampuni mereka kalau hidup kita dipenuhi  oleh Roh Kudus

Ketiga, Roh Kudus akan menuntun kita untuk memandang kepada Kristus

Apa sih yang paling penting ketika kita sedang berada dalam sebuah penderitaan? Atau dalam masalah berat? Hal yang paling penting adalah kita tetap dapat melihat Kristus dengan iman kita. Jikalau kita tidak bisa menyadari akan kehadiran Tuhan dalam penderitaan kita, maka kita tidak kuat menghadapi penderitaan. Stefanus mengalami akan hal ini. Dia tidak melihat Tuhan hanya dengan mata  iman, tetapi dia melihat sebuah penglihatan. Roh Kudus membuka mata dia untuk melihat kehadiran Tuhan, dimana orang lain tidak bisa melihat hal tersebut

Kis 7: 56) Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Dia tidak merasa takut dengan keganasan dari orang-orang yang hendak membunuhnya. Dia mengalami sebuah penyertaan Tuhan yang demikian luar biasa dalam penderitaannya.  Demikian juga ketika Stefanus diseret keluar kota dan didorong masuk ke dalam lubang yang dalamnya setinggi 2 kali tinggi manusia. Lalu kemudian dia dilempari dengan batu oleh anggota mahkamah agama, (Im 24:14-16,dst 13:9,17:7), Stefanus memandang hanya kepada Kristus, dimana dia  berdoa: Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.

Teriakan kebencian sedang  mengaum seperti ombak laut yang mengamuk; tetapi Stefanus memiliki ketenangan batin yang luar biasa karena  Roh Kudus memenuhi dirinya. Roh Kudus memimpin dia untuk memandang kepada Kristus, ke takhta kekal.  Pandangannya kepada Kristus mengalahkan pandangan terhadap orang orang yang haus darah. Dia tidak terganggu oleh amukan  manusia.  

Stefanus melihat  Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

Dia melihat Kristus yang hidup. Disinilah penghiburan yang luar biasa bagi Stefanus: dia tidak melayani Kristus yang mati; dia tidak membela kehormatan seorang nabi yang telah mati, tetapi dia mati untuk Kristus yang hidup.  Jika Kristus hidup setelah penyaliban, jika Kristus hidup setelah paku paku yang tajam menusuk tangan dan kakiNya, maka Stefanus juga yakin bahwa kelak dia akan bangkit dari kuburnya setelah dirajam oleh batu batu yang dilemparkan ke arahnya. Inilah jaminan yang sangat kuat.

Ini  adalah sumber penghiburan yang luar biasa bagi saudara. Hidup kita fana dan akan berakhir, tetapi karena Kristus hidup maka kita juga akan hidup.

Hal yang luar biasa lainnya adalah Stefanus melihat bahwa Kristus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa. Stefanus melihat bahwa Tuhan nya dimuliakan. Dia melihat Kristus ditinggikan. Mengapa Kristus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa dan BUKAN DUDUK disebelah kanan Allah Bapa? Bukankah dalam Ibr 1:3 dan Markus 16:19 dituliskan bahwa Yesus DUDUK disebelah kanan Allah Bapa? Tetapi kenapa sekarang Stefanus melihat Kristus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa? Apa maksudnya?

Kalau saudara sedang duduk duduk sambil menjaga anak saudara yang sedang main. Lalu kemudian anak saudara sedang terancam bahaya: ada anjing ganas mendekati anak saudara. Apa yang saudara akan lakukan ? saudara akan BERDIRI. Saudara tidak mungkin duduk lagi, tetapi sekarang saudara akan BERDIRI. Apa maksudnya ketika saudara berdiri? Saudara siap membela anakmu

Ketika Stefanus melihat Kristus berdiri di sebelah kanan Allah Bapa, maka Kristus sedang mengirimkan pesan kepada Stefanus, bahwa Kristus ada disitu sebagai PEMBELA dia, hambanya yang setia dan akan menyambut martirnya yang pertama di sorga.

FF Bruce mengatakan:

Stefanus telah mengakui Kristus di hadapan manusia, dan sekarang dia melihat Kristus mengakui hambanya di hadapan Allah Bapa.

Apapun bentuk penderitaan kita, kalau kita dipenuhi oleh Roh Kudus, kita akan dituntun untuk  memandang hanya kepada Kristus. Kita tidak menerima penglihatan seperti Stefanus, tetapi kita tahu bahwa Kristus ada di sorga dan berdiri di sebelah kanan Allah Bapa sebagai pembela kita. Dengan memandang kepada Kristus, kita akan mampu menanggung penderitaan kita. dengan memandang kepada Kristus, iman kita akan dipelihara dalam penderitaan itu.

Ibr 12:2  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan,  

Tidak ada satu pun penderitaan yang dapat membuat orang kristen menyangkali imannya  jika dia memandang kepada Kristus. Hanya orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus, yang memandang kepada Tuhan Yesus, yang dapat mengalami pengalaman seperti itu.

Marilah kita hadapi segala kesusahan kita saat ini dengan memandang hanya kepada Kristus saja, mengarahkan hati dan pikiran kita kepadaNya. Saya kira hal inilah yang paling memberikan kita semangat ketika kita depresi dalam hidup ini, dan dalam pelayanan bahkan dalam Penginjilan yang kita lakukan.

Memang, penampakan Kristus yang berdiri di sorga tidak menghentikan batu batu yang dilemparkan kepada Stefanus, tetapi telah memberikan kekuatan kepada Stefanus. Dalam Perjanjian Lama, Ketika Anak Manusia masuk ke dalam tungku bersama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, api tidak membakar ketiga orang tersebut, tetapi pada kasus Stefanus ,  meskipun Anak Manusia ada di sana, api itu membakar Stefanus. Batu tetap dilemparkan kepada dia. Stefanus mati seolah-olah Yesus tidak ada di sana.  Tuhan Yesus tidak datang kepada kita untuk mengambil penderitaan dari kita atau untuk menghilangkan kesedihan kita, tetapi Dia menopang kita di dalam penderitaan tersebut. Kekuatan Tuhan cukup di dalam penderitaan kita. Ada Roh Kudus yang akan memberikan kita kekuatan, sehingga kita tidak akan berhenti mengikuti Kristus.

Hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan membuat kita tenang dalam menghadapi penderitaan, kesulitan, dan bahaya. Hidup yang dipenuhi Roh Kudus akan membuat kita mampu untuk berkorban dan mengampuni. Hidup yang dipenuhi oleh Roh Kudus akan mengarahkan hati kita kepada Kristus yang sekarang sedang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dipenuhi oleh Roh Kudus sangat penting bagi kita sebagai anak-anak Tuhan. Saudara mesti dipenhui Roh Kudus

Apakah saudara ingin dipenuhi Roh Kudus? Saudara akan dipenuhi Roh Kudus kalau saudara tahu apa itu dipenuhi Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus tidak tergantung dari pendeta, tetapi tergantung kepada diri saudara sendiri.

Apa itu dipenuhi Roh Kudus?

 Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah dikuasai Roh Kudus

Saudara jangan salah mengerti tentang dipenuhi oleh Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus bukan ditinggali oleh Roh Kudus, dipenuhi Roh Kudus juga bukan dibaptis oleh Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus juga bukan dimateraikan oleh Roh Kudus.

Setiap kita sudah punya Roh Kudus. Paulus tidak pernah mengatakan: hendaklah Roh Kudus tinggal di dalam kamu. Roh Kudus sudah tinggal di dalam kita, ketika kita lahir baru. (1 Cor. 6:19). Kita juga sudah dibaptis oleh Roh Kudus. Jika saudara orang kristen lahir baru, maka saudara sudah dibaptis oleh Roh Kudus  (1 Cor. 12:13). Paulus juga tidak mengatakan hendaklah kami dimateraikan oleh Roh Kudus. Jika saudara adalah orang Kristen, maka saudara sudah dimateraikan oleh Roh Kudus  Ketiga hal tersebut sudah terjadi ketika saudara percaya kepada Kristus

Dipenuhi Roh Kudus berarti dikuasai Roh Kudus. Ef 5:18 “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.

Dipenuhi dengan Roh adalah dikuasai oleh Roh.  Dalam alkitab kata  penuh  berarti  “di kuasai oleh” .  Ketika Paulus dan barnabas memberitakan Firman Allah  di Anthiokia, hampir seluruh kota berkumpul untuk mendengarkan. Ketika hal itu dilihat oleh orang  yahudi, maka penuhlah mereka dengan  iri hati. (Kis  13:45).

Apa artinya penuh dengan iri hati? Penuh dengan iri hati artinya adalah mereka dikuasai oleh iri hati. Jadi penuh dengan Roh adalah dikuasai oleh Roh

Bagaimana agar kita dipenuhi oleh Roh Kudus? dipenuhi Roh Kudus adalah dikuasai oleh Roh Kudus, dikontrol oleh Roh Kudus.   Orang  kristen yg dipenuhi Roh Kudus  berarti  dia dikuasai oleh Allah. Kontrol Allah atas dia  mengalami perkembangan yang  terus menerus sehari lepas sehari.  Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah digerakkan oleh Roh Kudus, diresapi oleh Roh Kudus ,dikontrol oleh Roh Kudus.  

Di penuhi Roh Kudus, tidak  membuat sdr kehilangan kesadaran, dipenuhi Roh Kudus sangat berbeda dgn kerasukan Roh. Orang yang  kerasukan: menari nari, bicara ngawur, dan setelah itu lemas. Sedangkan dipenuhi Roh Kudus tidak membuat saudara  bicaranya ngawur, menari-nari di jalan tanpa sadar, dan kemudian lemas. Tetapi  dipenuhi Roh Kudus berarti  pikiran dan hati kita dikontrol oleh Tuhan sehingga  sesuai dengan  firmannya. dan ini merupakan sebuah  proses yang  akan berlangsung seumur hidup kita dan terus berkembang menuju kepada  sasaran. Roh Kudus semakin dominan  mempengaruhi hidup saudara.  Sifat akan diubah sehari lepas ke sehari. Semakin hari akan semakin peka terhadap  suara Tuhan.  Kehidupan doa meningkat, kerinduan terhadap  Firman Allah  juga bertambah komitmen pelayanan semakin meningkat.  Dipenuhi Roh Kudus adalah kita memberikan diri kita dikuasai oleh Roh Kudus. Kita menaklukkan hati kita dalam pimpinan Roh Kudus  .

Dipenuhi Roh Kudus merupakan berkat yang sangat besar yang diberikan oleh Allah kepada kita. Hidup zaman sekarang ini sangatlah berat, tekanan pekerjaan sangatlah besar. Tantangan terhadap iman kita juga sangatlah besar.   Tanpa dipenuhi oleh Roh Kudus kita akan berhenti. Kita akan putus asa menghadapi perlawanan terhadap Injil. Ketenangan, kedewasaan rohani, pandangan yang jelas akan Kristus hanya akan kita miliki kalau kita dikuasai oleh Roh Kudus Jika saudara  memberikan diri dikuasai oleh Roh Kudus, akan tenang di tengah-tengah  segala kesulitan yang saudara hadapi.

Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah dikuasai oleh Roh Kudus. Kita memberikan kehendak kita , hati kita, otak kita, dikuasai oleh Roh Kudus

Dipenuhi Roh Kudus adalah dikuasai oleh Firman Tuhan

Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang dikuasai oleh Firman Tuhan.  Jadi, Roh Kudus dan firman tidak bisa dipisahkan karena Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Orang yang menyebut diri dipimpin Roh Kudus tetapi tidak hidup sesuai dengan Firman Tuhan, maka itu omong kosong, Itu bukan dipimpin Roh Kudus tetapi dipimpin oleh roh setan. Sebaliknya mereka yang memberikan dirinya dikuasai oleh Firman Tuhan adalah orang yang dipimpin oleh Roh Kudus

Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah dipenuhi oleh Firman Tuhan . Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam Kol 3:16  Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

Firman Allah diam dengan segala kekayaannya di dalam hati kita.  Dipenuhi oleh Roh Kudus adalah jiwa saudara diberi makan Firman Tuhan dan diisi oleh Firman Tuhan sehingga Firman Tuhan itu diam dengan segala kekayaannya di dalam diri saudara. Saudara dikontrol oleh Firman Tuhan.

 Siapakah penulis dari Firman Tuhan? Roh Kudus. Jadi ketika Firman Tuhan tersebut dituangkan, di isi ke dalam hati saudara, maka Firman Tuhan itu akan menguasai hatimu. Darahmu dialiri oleh Firman Tuhan. Nafasmu adalah nafas Firman Tuhan. Pikiranmu diarahkan oleh Firman Tuhan. Itulah dipenuhi Roh Kudus karena Roh Kudus adalah penulis dari Firman Tuhan.  Jadi sederhananya, adalah bagaimana saya dipenuhi oleh Roh Kudus? Yaitu dengan mengijinkan Firman Tuhan menguasai hidup saya.

Jika saudara ingin tahu apa itu dipenuhi Roh Kudus, maka berikan makanan Firman Tuhan kepada jiwa saudara. Berikan kehendak saudara dikontrol oleh Roh Kudus. Saudara akan mampu dengan tenang menghadapi setiap tantangan hidup. Saudara akan memiliki sikap yang tenang seperti Stefanus dan tidak ada sesuatu yang dapat menguncangkan hidup saudara, walaupun dunia sekitar saudara guncang.

Johannis Trisfant