YOHANNIS TRISFANT, MTH

Tuhan itu penuh dengan kebaikan dan Tuhan tidak mudah melepaskan kita dari kebaikanNya. Berbeda dengan kita. Kita mudah melepaskan seseorang dari kebaikan kita. Kalau kita membantu orang lain, maka bantuan itu bisa berhenti kapan saja tergantung dari sikap orang yang dibantu. Kalau kita mendengar dia pakai untuk berjudi, maka bantuan langsung diberhentikan. Padahal, dia main judi hanya sekali itu saja, namun pas ketahuan. Berbeda dengan kebaikan Allah atas diri kita. Kita tidak terlalu mudah dilepaskan dari kebaikan Allah . Perhatikanlah kalimat dalam Yer 32: 40
“bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka;”
Jer 32:40 Aku akan membuat perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku tak akan berhenti berbuat baik kepada mereka BIS
Allah akan terus berbuat baik kepada anak anakNya. Ini merupakan perjanjian kekal yang Tuhan berikan kepada kita. Ini adalah sebuah perjanjian Baru yang dimateraikan Kristus dengan darahNya. Allah akan terus bebruat baik kepada kita yang percaya kepada Nya. Ia tidak bebruat baik di waktu waktu tertentu saja dan kemudian berbuat tidak baik di waktu waktu yang lain. Ia terus berbuat baik dan Ia tidak akan pernah berhenti berbuat baik selama-lamanya. ketika keadaan kita menjadi buruk maka bukan berarti bahwa Allah berhenti berbuat baik kepada kita. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Nya. Allah tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela Mzm 84:11.
Oleh sebab itu, dalam keadaan apapun yang kita alami, kita dapat tetap memiliki kayakinan bahwa Allah tidak pernah berhenti berbuat baik kepada kita. Jikalau kita mengalami hal yang buruk dalam hidup kita, kita mesti mengingat akan firman Tuhan ini, bahwa Tuhan itu tidak berhenti berbuat baik kepada kita. Itu adalah bagian dari proses berkat yang dia berikan untuk kita. Kita bisa menaruh kepercayaan kta kepada Tuhan bahwa hari hari ke depan kita temptuh dengan optimis, sebab Tuhan tidak akan berhenti berbuat baik kepada kita.
Kalau ada sesuatu yang dikuatirkan akan hari depan, singkirkan kekuatrian tersebut, sebab Tuhan berbuat baik kepada saudara bukan hanya di tahun tahun yang lalu, tetapi juga di tahun ini.

Kedua, Allah akan bersukacita untuk berbuat baik kepada kita

Ini janji yang lebih hebat lagi, yakni Allah tidak hanya berjanji untuk tidak berhenti berbuat baik kepada kita, namun Ia juga berjanji “ Aku akan bersukacita dalam berbuat baik kepada kita.
“Aku akan bergirang karena mereka untuk berbuat baik kepada mereka (40: 41)
Allah memberkati kita bukan dengan perasaan terpaksa, tetapi dengan sukacita. Ada antusiasme yang penuh dalam berkat Allah ini. Ia tidak menunggu sampai kita datang kepada Nya. Mata Tuhan menjelajah ke seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia ( 2 Taw 16:9). John Piper mengatakan : Allah itu tidak sedang menunggu, sebaliknya, Dia mengikuti kita . Maz 23:6 : kebaikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku. Tuhan itu seperti Polisi lalu lintas yang mengikuti saudara sepanjang jalan dengan lampu dan sirene yang meraung raung. Dan kemudian Dia memberhentikan saudara. Untuk apa diberhentikan? Bukan untuk ditilang seperti polisi di Bandung, tetapi untuk memberitahukan kepada saudara bahwa ada berkat menantimu di rumah, di kantor.
Allah senang sekali dalam menunjukkan rahmatNya. Allah itu tidak ragu untuk berbuat baik kepada saudara. kalau kita bandingkan kemurahan Allah dan murka Allah , maka murka Allah itu sulit sekali dilepaskan dan lambat untuk dilepaskan, sedangkan kalau kemurahan Allah , sangat cepa dilepaskan untuk umatNya. Itulah sebabnya firman Tuhan mengatakan bahwa Dia lambat untuk marah.
Psa 78:38 Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan murka-Nya dan tidak membangkitkan segenap amarah-Nya.
Exo 34:6 Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
Allah itu tidak seperti kita yang cepat untuk jengkel dan marah, sebalknya Dia memiliki sukacita yang sangat besar sekali untuk berbuat baik kepada umatNya. Dan semua rintangan yang menghalangi Dia untuk berbuat baik kepada umatNya, disingkirkan oleh Allah . Bagaimana Dia menyngkirkan rintangan yang menghalangi kita untuk menerima kebaikan Allah ? yakni dengan menyerahkan AnakNya yang tunggal
Eph 2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Sukacita yang Tuhan berikan ini tidak pernah berakhir. Bulan madu bersama Allah tidak pernah berakhir.
Saudara ingat kisah anak bungsu yang pergi meninggalkan ayahnya? Ketika dia pulang, bagaimana kah sikap ayahnya dalam menyambut dia? apakah sang ayah yang sudah lanjut usai dan kaya ini berjalan dengan ankah tegap menyambut anaknya? Biasanya ayah akan menyambut anak yang nakal itu dengan sikap yang berwibawa, berjalan dan menjaga sikap tubuh. Namun berbeda dengan ayah dalam kisah Tuhan Yesus ini.
Dalam Luk 15:20 dituliskan Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Seperti inilah Allah kita. KasihNya, Sukacitanya yang besar tidak pernh berakhir atas diri kita. Dia tetap mengasihi kita sepenuhnya.
Apakah pada hari ini kita merasa takjub dengan kebaikan Tuhan ini kepada kita?
YOHANNIS TRISFANT, MTH